Kita telah bercerita dalam Ratusan Puisi,
tentang Asa, Asmara, dan Rindu, dgn segala komposisinya...Namun dari
sebatang Pohon Kaktus, kita telah berjalan menuju arah yg berbeda, tanpa
Puisi terakhir...Mungkin Akhirnya Aku adalah Seorang Nahkoda yg
mengkaramkan Perahuku sendiri setelah menabrak bongkahan Es paling
dingin dari Unggun Asmara yg pernah teranggun...Sedang Kau mungkin saja
telah berlabuh pada Sebuah Pulau yg Hijau, dgn Ganjil yg telah
tergenapi, Seperti belalang yg tak bisa Jauh dari Nuansa Hijau itu
sendiri...Lalu haruskah sesal harus Aku luncurkan dari bibir yg pernah
begitu basah Oleh Rindu ? Sedang berpapasanpun kita takkan pernah !
»» READMORE...